Inilah yang Terjadi Pada Ruh Manusia Saat Jenazah Dimandikan. Bukan Untuk Menakuti, Namun Bacalah Ini
Tidak ada yang bisa menghentikan kehendak Allah
SWT ketika ajal tiba. Dalam kitab yang dikarang oleh
Imam Imam Abdirrahin bin Ahmad Al Qadhiy, dijelaskan
bagaimana sakitnya raga ketika ruh mulai dicabut. Hal
ini diceritakan Rasulullah SAW kepada Aisyah ra.
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenarnya
Itulah yang kamu selalu lari darinya”.
Dalam dalam sebuah hadits yang dirawayatkan oleh
Aisyah Ra, diceritakan bahwa pada suatu hari ia
sedang duduk di dalam rumah, dan Rasulullah SAW
datang dengan mengucapkan salam, Aisyah ra
berencana untuk berdiri dan menyambut kedatangan
kekasih Allah tersebut.
“Duduklah di tempatmu, tidak usah berdiri wahai
Ummul Mukminin,” begitu ucapan Baginda Rasulullah
SAW.
Kemudian Rasulullah SAW ikut duduk dan meletakkan
kepalanya di pangkuan Aisyah, Tak berapa lama
kemudian Rasulullah SAW pun tidur terlentang.Pada
saat itu Aisyah ra menemukan uban yang ada di
jenggot Rasulullah SAW dan melihat 19 helai rambut
yang memutih. Maka Aisyah pun menangis sampai air
matanya jatuh menetes di wajah Rasulullah SAW
sampai akhirnya ia pun terbangun dari tidurnya.
“Wahai ummul mukminin, apa yang membuatmu
menangis? “tutur Rasulullah SAW.
Maka Aisyah ra menceritakan apa yang ia rasakan
setelah melihat ubanuban Rasulullah SAW tersebut.
“Tahukah kamu, kondisi apakah yang paling
menyusahkan bagi mayit?” Kata Rasulullah SAW.
“Tidak ada kondisi yang paling menyusahkan atas diri
mayit dari saat keluar dari rumahnya, anakanak yang
ditinggalkan berada di belakangnya, serta
menangisinya,” kata Aisyah.
“Itu memang menyakitkan, tapi masih ada lagi yang
jalan pedih dari itu,” sahut Rasulullah SAW. “Tidak ada
kondisi yang lebih berat atas diri mayit dari saat dia
dimasukkan dalam liang lahat dan dikubur dibawah
tanah, para kerabat, anak dan istrinyameninggalkannya
pulang.Setelah itu datanglah Malaikat Munkar dan Nakir
dalam kuburnya,” ujar Aisyah lagi.
Rasulullah SAW tersenyum mendengar penuturan
itu.Setelah itu beliau menjelaskan kepada bahwa
sesungguhnya saat yang paling berat bagi mayit adalah
ketika datangnya “Tukang Memandikan Mayit.”
Mereka mengeluarkan cincin dari jarijari orang yang
mati tersebut, melepaskan pakaiannya kemusian
memandikannya.Ketika itu, ruhnya memanggil saat
melihat jasadnya t3l4nj4ng dengan suara yang dapat
didengar oleh seluruh makhluk kecuali jin dan manusia.
“Apa yang diserukan oleh ruh itu ya Rasulullah?“tanya
Aisyah.
“Hai tukang memandikan, demi Allah aku memohon
kepadamu agar engkau mencopot pakaianku dengan
rencana rencana, karena sesungguhnya saat ini aku
sedang istirahat dari sakitnya pencabutan nyawa dari
Malaikat Maut,“begitu ungkap Rasulullah SAW.
“Lalu apa yang diserukan lagi oleh ruh …?“tanya Aisyah
ra lagi.
“Hai tukang memandikan, demi Allah jangan engkau
tuangkan air panas, jangan engkau gunakan air panas
dan jangan pula air dingin, sesungguhnya jasadku telah
terbakar sebab dicabutnya nyawaku,“papar Rasulullah
SAW.
“Lalu ketika dimandikan, apa yang diserukan oleh ruh
itu …?“tanya Aisyah ra lagi.
Dan ketika dimandikan, ruh itu berkata,
“Demi Allah, hai tukang memandikan, janganlah engkau
pegang diriku terlalu kuat, sesungguhnya jasadku
masih terluka karena keluarnya nyawa,“tutur Rasulullah
SAW.
Demikianlah sahabat begitu sakitnya pada saat nyawa
telah dipisahkan dengan jiwa. Semoga kita semua
meninggal dalam keadaan khusnul khatimah dan
mendapatkan kemenangan meraih Surga Allah SWT.
Amiinn.
SWT ketika ajal tiba. Dalam kitab yang dikarang oleh
Imam Imam Abdirrahin bin Ahmad Al Qadhiy, dijelaskan
bagaimana sakitnya raga ketika ruh mulai dicabut. Hal
ini diceritakan Rasulullah SAW kepada Aisyah ra.
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenarnya
Itulah yang kamu selalu lari darinya”.
Dalam dalam sebuah hadits yang dirawayatkan oleh
Aisyah Ra, diceritakan bahwa pada suatu hari ia
sedang duduk di dalam rumah, dan Rasulullah SAW
datang dengan mengucapkan salam, Aisyah ra
berencana untuk berdiri dan menyambut kedatangan
kekasih Allah tersebut.
“Duduklah di tempatmu, tidak usah berdiri wahai
Ummul Mukminin,” begitu ucapan Baginda Rasulullah
SAW.
Kemudian Rasulullah SAW ikut duduk dan meletakkan
kepalanya di pangkuan Aisyah, Tak berapa lama
kemudian Rasulullah SAW pun tidur terlentang.Pada
saat itu Aisyah ra menemukan uban yang ada di
jenggot Rasulullah SAW dan melihat 19 helai rambut
yang memutih. Maka Aisyah pun menangis sampai air
matanya jatuh menetes di wajah Rasulullah SAW
sampai akhirnya ia pun terbangun dari tidurnya.
“Wahai ummul mukminin, apa yang membuatmu
menangis? “tutur Rasulullah SAW.
Maka Aisyah ra menceritakan apa yang ia rasakan
setelah melihat ubanuban Rasulullah SAW tersebut.
“Tahukah kamu, kondisi apakah yang paling
menyusahkan bagi mayit?” Kata Rasulullah SAW.
“Tidak ada kondisi yang paling menyusahkan atas diri
mayit dari saat keluar dari rumahnya, anakanak yang
ditinggalkan berada di belakangnya, serta
menangisinya,” kata Aisyah.
“Itu memang menyakitkan, tapi masih ada lagi yang
jalan pedih dari itu,” sahut Rasulullah SAW. “Tidak ada
kondisi yang lebih berat atas diri mayit dari saat dia
dimasukkan dalam liang lahat dan dikubur dibawah
tanah, para kerabat, anak dan istrinyameninggalkannya
pulang.Setelah itu datanglah Malaikat Munkar dan Nakir
dalam kuburnya,” ujar Aisyah lagi.
Rasulullah SAW tersenyum mendengar penuturan
itu.Setelah itu beliau menjelaskan kepada bahwa
sesungguhnya saat yang paling berat bagi mayit adalah
ketika datangnya “Tukang Memandikan Mayit.”
Mereka mengeluarkan cincin dari jarijari orang yang
mati tersebut, melepaskan pakaiannya kemusian
memandikannya.Ketika itu, ruhnya memanggil saat
melihat jasadnya t3l4nj4ng dengan suara yang dapat
didengar oleh seluruh makhluk kecuali jin dan manusia.
“Apa yang diserukan oleh ruh itu ya Rasulullah?“tanya
Aisyah.
“Hai tukang memandikan, demi Allah aku memohon
kepadamu agar engkau mencopot pakaianku dengan
rencana rencana, karena sesungguhnya saat ini aku
sedang istirahat dari sakitnya pencabutan nyawa dari
Malaikat Maut,“begitu ungkap Rasulullah SAW.
“Lalu apa yang diserukan lagi oleh ruh …?“tanya Aisyah
ra lagi.
“Hai tukang memandikan, demi Allah jangan engkau
tuangkan air panas, jangan engkau gunakan air panas
dan jangan pula air dingin, sesungguhnya jasadku telah
terbakar sebab dicabutnya nyawaku,“papar Rasulullah
SAW.
“Lalu ketika dimandikan, apa yang diserukan oleh ruh
itu …?“tanya Aisyah ra lagi.
Dan ketika dimandikan, ruh itu berkata,
“Demi Allah, hai tukang memandikan, janganlah engkau
pegang diriku terlalu kuat, sesungguhnya jasadku
masih terluka karena keluarnya nyawa,“tutur Rasulullah
SAW.
Demikianlah sahabat begitu sakitnya pada saat nyawa
telah dipisahkan dengan jiwa. Semoga kita semua
meninggal dalam keadaan khusnul khatimah dan
mendapatkan kemenangan meraih Surga Allah SWT.
Amiinn.
Inilah yang Terjadi Pada Ruh Manusia Saat Jenazah Dimandikan. Bukan Untuk Menakuti, Namun Bacalah Ini
Reviewed by Unknown
on
20.52
Rating: